SUBYEKTIVISME DAN
OBYEKTIVISME
SUBYEKTIVISME
Pengtahuan dipahami sebagai keyakinan yang dianut oleh individu.
Ciri-ciri Subyektivisme:
·
Menggagas pengetahuan sebagau suatu
keadaan mental yang khusus, misalnya sejarah dan seterusnya
·
Pengalaman subyektif sebagai titilk
tolak pengetahuan dari data indrawi diri sendiri
·
Prinsip subyektif tentang alasan
cukup
RENE DESCARTES: Cogito
ergo sum cogitans: saya berpikir maka saya adalah
pengada yang berfikir. Ketika Descartes bebrbicara mengenai “berpikir”, ia
tidak bermaksdu secara eksklusif pada penalaran saja, tetapi melihat,
mendengar, merasa, senang atau sakit, kehendak masuk dalam kegiatan berpikir.
REALISME EPISTEMOLOGIS berpendapat bahwa kesadaran menghubungkan saya dengan “apa
yang lain” dari diri saya
IDEALISME EPISTEMOLOGIS berpendapat bahwa setiap tindakan mengetahui berakhir di
dalam suatu ide, yang merupakan suatu peristiwa subyektif murni.
OBYEKTIVISME
Suatu pandangan yang menekankan bahwa butir-butir pengetahuan
manusia mempunyai sifat dan ciri yang melampaui (diluar) keyakinan dan
kesadaran individu (pengemat).
3 Pandangan Dasar Objektivisme:
1. Kebenaran itu independen terlepas dari pandangan
subjektif
2. Kebenaran itu datang dari bukti faktual
3. Kebenaran hanya bisa didasari dar pengalaman inderawi
Objektivisme itu bersifat “umum” dalam arti bahwa objek yang sama
dapat dipersepsikan oleh pengamat yang jumlahnya tidak terbatas. Objek-objek
itu bersifat permanen, baik untuk di persepsikan ataupun tidak.
Beberapa syarat yang harus di penuhi:
a. Objek harus sesuai dengan jenis indera kita. Warna-warna
infra merah tidak cocok bagi indera kita.
b. Organ indera harus normal dan sehat. Misalnya buta, tuli
atau buta warna. Tidak dapat melakukan penginderaan secara objektif.
c. Karena objek ditangkap melalui medium, maka medium itu
harus ada
Obyek Khusus merupakan data yang ditangkap hanya oleh satu indera
Obyek Umum merupakan data yang dapat ditangkap oleh lebih dari satu
indera
KONFIRMASI, INFERENSI DAN
KONSTRUKSI TEORI
KONFIRMASI
Berasal dari bahasa Inggris Confirmation yang berarti penegasan, memperkuat.
Ada 2 aspek konfrimasi, yaitu:
1.
Konfirmasi Kuantitatif yaitu untuk memastikan kebenaran, ilmu pengetahuan
mengemukakan konfirmasi aspek kuantitatif.
2.
Konfirmasi Kualitatif yaitu ada kalanya ilmu pengetahuan membutuhkan konfirmasi
kualitatif untuk menunjukkan kebenaran.
Konfirmasi
berupaya mencari hubungan yang
normatif antara hipotesis (kesimpulan sementara) yang sudah diambil dengan
fakta-fakta (evidensi)
3 Jenis Konfirmasi:
a.
Decition Theory, kepastian berdasarkan keputusan ‘apakah hubungan antara
hipotesis dengan fakta punya manfaat aktual’?
b.
Estimation Theory, menetapkan kepastian dengan memberi peluang benar-salah melalui
konsep probabilitas
c.
Realibility Theory, menetapkan kepastian dengan mencermati stabilitas fakta/evidensi
yang berubah-ubah terhadap hipotesis.
Inferensi
Inferensi di definisikan sebagai suatu proses penarikan
konklusi dari satu atau lebih proposisi (keputusan).
Penyimpulan bisa berupa mengakui atau memungkiri suatu
kesatuan antara dua pernyataan.
Didalam logika, proses penarikan konklusi dapat dilakukan
melalui 2 cara, yaitu:
1.
Cara Deduktif, cara ini terbagi lagi dalam 2 jenis. Yaitu inferensi langsung dan inferensi
tidak langsung.
·
Inferensi Langsung, ialah penarikan kesimpulan (konklusi) hanya dari sebuah premis.
·
Inferesi Tidak Langsung, adalah penarikan kesimpulan (konklusi) dengan menggunakan dua
premis.
2.
Cara Induktif
Hukum Inferensi:
§ Kalau premis-premis benar, maka kesimpulannya benar.
§ Kalau premis-premisnya salah, maka kesimpulan dapat salah,
dapat kebetulan benar
§ Bila kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah
§ Bila kesimpulan benar, maka premis-premisnya dapat benar,
tetapi dapat juga salah.
KONSTRUKSI TEORI
Teori adalah model/kerangka pikiran yang menjelaskan fenomen
alami/sosial tertentu.
Menurut
KBBI, Teori adalah pendapat yang dikemukakan
sebagai keterangan tentang suatu peristiwa.
2 Kutub Arti Teori:
Kutub 1 : Teori sebagai hukum ekperimental
Kutub 2 : Teori sebagai hukum yang berkualitas normal, seperti
teori reltivitasnya Einstein
Pengelompokkan perkembangan ilmu pengetahuan dalam 3
periode:
1.
Animisme : fase percaya pada mitos
2.
Ilmu Empiris: tolok ukur ilmu paling sederhana adalah pengalaman, klasifikasi,
penemuan hubungan-hubungan, perkiraan kebenaran.
3.
Ilmu Teoretis: gejala yang ditemukan dalam ilmu empiris diterangkan dengan
kerangka pemikiran.
Konstruksi Teori dibangun dengan:
a)
Abstraksi generalis
b)
Deduksi probablistik dan deduksi
apriori (spekulatif)
3 Model Konstruksi Teori:
1)
Model Korespondensi: kebenaran sesuatu dibuktikan dengan menemukan relevansinya
dengan yang lain.
2)
Model Koherensi: sesuatu dipandang benar bila sesuai dengan moral tertentu
3)
Model Pradigmatis: konsep kebenaran ditata menurut pola hubungan yang beragam,
menyederhanakan yang kompleks.
Aliran Dalam Konstruksi Teori:
Reduksionisme,
teori itu suatu pernytaan yang
abstrak, tidak dapat diamati secara emipiris, dan tidak dapat diuji langsung
Instrumentalisme,
teori adalah instrumen bagi
pernyataan observasi agar terarah dan terkonstruksi.
Realisme,
teori dianggap benar bila secara
real, secara substantif ada, bukan fiktif.
Logika
Berasal dari
bahasa Yunani, logikos yang berarti
sesuatu yang diungkapkan/diutarakan lewat bahasa.
Logika merupakan cabang
filsafat yang mempelajari, menyusun, dan membahas asas-asas/peraturan formal
serta kriteria yang valid bagi penalaran dan penyimpulan untuk mencapai
kebenaran yang dapar dipertanggungjawabkan secara rasional (Zeno dari Citium,
334-262 SM)
Obyek Logika:
1)
Objek Material
logika adalah manusia itu sendiri\
2)
Objek formal
logika adalah kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang tepat yang tampak
melalui ungkapan pikiran melalui bahasa.
Manfaat belajar logika:
a) Membantu setiap
orang untuk mampu berpikiri kritis, rasional, metodis
b) Kemampuan meningkatkan
kemampuan bernalar secara abstrak
c) Mampu berdiri
lebih tajam dan mandiri
d) Menambah kecerdasan
berpikir, sehingga bisa menghindari kesesatan dan kekeliruan dalam menarik
kesimpulan.
Mancam-macam
Logika:
Logika Kodrati, suatu suasana
saat akal budi bekerja menurut hukum logika secara spontan
Logika Ilmiah, berusaha
mempertajam akal budi manusia agar dapat bekerja lebih teliti atau tepat,
sehinggal kesesatan dapat dihindari.
Logika Formal, logika yang berbicara
tentang kebenaran bentuk. Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran bentuk,
bila konklusinya kita tarik secara logis dari premis atau titik pangkalnya
dengan mengabaikan isi yang terkandung dalam argumentasi tersebut.
Logika Material/Isi, logika yang
membahas tentang kebenaran isi. Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran
isi apabila pernyataan-pernyataan yang membentuk argumen tersebut sesuai dengan
kenyataan.
Logika Induktif,
cara kerja ilmu pengetahuan yang
bertolak dari sejumlah proposisi tunggal/partikular tertentu untuk menarik
kesimpulan umum tertentu
3 ciri penalaran induktif:
a)
Premis penal induktif
b)
Kesimpulan dalam penalaran induksi
lebih luas daripada apa yang dinyatakan dalam premis
c)
Meski kesimpulannya tak mengikat,
tapi manusia menerimanya.
Logika Deduktif,
merupakan suatu proses tertentu
dalam proses itu akal budi kita menyimpulkan pengetahuan yang lebih ‘khusus’
dari pengetahuan yang lebih ‘umum’.
Kesesatan
generalisasi/analogi
§ tinggi rendahnya probabilitas penalaran menentukan
faktor subjektif
§ tergesa-gesa
§ faktor ceroboh
§ prasangka
§ untuk menghindarinya: membangun sikap kritis, terbuka
pada koreksi dan kritik dari orang lain.
Critical thinking
Berpikir kritis
Merasionalkan kehidupan manusia dan secara hati-hati mengamati/memeriksa
proses berpikir sebagai dasar untuk mengklarifikasi dan memperbaiki pemahaman
kita tentang sesuatu (chaffee, 1990)
Karakteristik berpikir
kritis:
1.
Rasional,
Reasonable, Reflektif
2.
Melibatkan skepticism
yang sehat dan konstruktif
3.
Otonomi
4.
Kreatif
5.
Adil
6.
Dapat dipercaya
dan dilakukan
5 model berpikir kritis:
1.
Total recall, mengingat
fakta/suatu kejadian serta mengingat dimana dan bagaimana menemukannya ketika
dibutuhkan
2.
Habbits (kebiasaan),
pendekatan berpikir yang diulan-ulang dengan sering
3.
Inquiry (pencarian
informasi), memeriksa isu-isu secara mendalam dengan menanyakan hal-hal yang terlihat
nyata
4.
New ideas and
creativity, model ini membuat seseorang berpikir melebihi buku sumber
5.
Knowing how you
think, berpikir tentang bagaimana seseorang berpikir
Tambahin cara melatih dan mengasah logika supaya bisa berjalan..
BalasHapusSudah cukup lengkap marsha, 87 ya
BalasHapus