Sabtu, 20 September 2014

Materi Pertemuan Kedua Minggu ke-1


PENCABANGAN FILSAFAT

Pada awalnya filsafat mencakup seluruh ilmu pengetahuan, lalu makin rasional dan sistematis. Namun terjadi masalah pokok, yaitu filsafat yang semakin banyak, maka perlu untuk dibagi sesuai dengan kelompok permasalahan, yang di sebut cabang filsafat.

Pembagian Filsafat Secara Umum:
  1. Epistemologi: Filsafat ilmu pengetahuan
  2. Metafisika: Ontologi, Kosmologi, Teologi metafisik, Antropologi
  3. Logika: Ilmu berpikir kritis
  4. Etika: Filsafat tingkah laku
  5. Estetika: Filsafat Keindahan
  6. Aksiologi: Filsafat nilai
  7. Filsafat khusus berbagai disiplin ilmu: Fils. Pendidikan, Fils. Agama, Fils. Hukum, Fils. Ekonomi, dll.
EPISTEMOLOGI

Berasal dari Bahasa Yunani yaitu Episteme yang berarti pengetahuan dan Logos yang biasa dipakai untuk menunjuk pengetahuan yang sistematik (ilmu). Jadi dapat disimpulkan bahwa Epistomologi adalah pengetahuan yang sistematik tentang pengetahuan. Pokok persoalan yang di bahas dalam Epistomologi adalah sumber, asal mula, sifat dasar, batas, jangkauan dan validitas.





METAFISIKA

Nama Metafisika berasal dari meta ta physika = setelah fisika yang diberikan oleh Andronikos dari Rhodos. pada tahun 70 SM terhadap karya-karya yang disusun setelah buku fisika. Metafisika mula-mula hanya mencakup sesuatu yang ada dibelakang dunia fisika, tetapi lalu berkembang menjadi ke penyelidikan segala sesuatu yang ada. Memang benar bahwa metafisika mencakup kearah ketuhanan, tetapi itu merupakan segi khususnya saja, bukan segi umum metafisika itu sendiri. 




Berikut ini adalah pembagian metafisika :

1. METAFISIKA UMUM (ONTOLOGI)
     
          Membahas segala sesuatu yang ada secara menyeluruh dengan cara memisahkan eksistensi dari eksistensi itu. Noeng Muhadjir (2011) menjelaskan bahwa ontologi itu ilmu yang membicarakan tentang the being; yang dibahas ontologi yaitu hakikat realitas.
3 teori ontologis, yaitu:
  1. Idealisme
  2. Materialisme
  3. Dualisme
2. METAFISIKA KHUSUS (TEOLOGI METAFISIK)

           Membahas tentang eksistensi Allah lepas dari kepercayaan agama. Tokoh Teologi yaitu Anselmus, Descartes, Thomas Aquinas, Immanuel Kant.



AKSIOLOGI

Aksiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Axios dan Logos.
Axios berarti nilai.
Logos berarti ilmu.
Jadi, Aksiologi adalah cabang Filsafat yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.

Aksiologi membedakan "yang ada" dengan nilai, membedakannya dengan fakta dan nilai,

FAKTA DAN NILAI

FAKTA
Fakta adalah sesuatu yang ada secara nyata, berlangsung begitu saja. Fakta dapat dilukiskan secara objektif.   Maka, fakta selalu mendahului nilai.

NILAI
Nilai adalah sesuatu yang berlaku, sesuatu yang memikat/mengimbau kita. Nilai berperan dalam suasana apresiasi, Sehingga, harus ada fakta terlebih dahulu baru terdapat penilaian tentang itu.
Maka, ada tiga ciri nilai, yaitu:
  1. Nilai berkaitan dengan subjek
  2. Nilai tampil dalam konteks praktis
  3. Nilai mennyangkut sifat yang ditambah oleh subjek pada sifat yang dimiliki oleh objek.
Macam-macam nilai, yaitu:
  1. Nilai ekonomis
  2. Nilai Estetis
NILAI MORAL

Apa yang membuat suatu nilai menjadi nilai moral? Setiap nilai memperoleh bobot moral bila diikutsertakan dalam tingkah laku moral. Kejujuran sebagai nilai moral menjadi kosong, bila tidak diikutsertakan dengan nilai lai seperti nilai ekonomis.

Ciri-ciri nilai moral, yaitu:
  1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita sebagai manusia
  2. Berkaitan dengan hati nurani
  3. Mewajibkan
  4. Bersifat formal
NILAI SEBAGAI KUALITAS YANG TIDAK RIIL?
Nilai itu tidak ada untuk dirinya sendiri
Jadi, nilai itu bukan merupakan benda atau unsur dari benda, melaikan sifat, kualitas yang dimiliki objek tertentu yang dikatakan 'baik'.

Aksiologi dibagi 2, yaitu:

1. ETIKA
    Etika mengkaji tentang prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang mendasari penilaian terhadap perilaku manusia.

2. ESTETIKA
     Estetika mengkaji tentang prinsip-prinsip yang mendasari penilaian atas berbagai bentuk seni, yang mengkaji apa tujuan seni, apa peranan rasa dalam pertimbangan estetika, bagaimana kita bisa menganal karya besar seni.

OBYEKTIVITAS DAN SUBYEKTIVITAS NILAI

Nilai dikatakan obyektif apabila nilai-nilai tidak tergantung pada subyek atau kesadaran yang menilai.
Nilai menjadi subyektif apabila sebyek berperan dalam memberikan penilaian, kesadaran manusia menjadi tolak ukurnya.

PERANAN NILAI BAGI KITA
  1. Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan manusia
  2. nilai mengarahkan manusia dan memberi daya tarik bagi manusia dalam membentuk dirinya melalui tindakan-tindakannya
  3. Menata hubungan sosial dalam masyarakat
  4. Memperkuat identitas kita sebagai manusia

7 komentar:

  1. Keren caa bahasanya mudah dimengerti, 88 buat caca

    BalasHapus
  2. Wah caa wah lucu pink pink gimana gitu wahahaha isinya juga jelas wah penting banget nih postingan

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya dong kan lucu kaya yg bikin hahaha. thank you ya luu

      Hapus
  3. caaa enak di baca rapi soalnya. di tunggu postingan lainnya yaaa! 85 buat cacaaa!

    BalasHapus