Selasa, 07 Oktober 2014

PERTEMUAN KEDELAPAN

Manusia & Afektivitas, Kebebasan, dan Intelegensi



Manusia dan afektivitasnya

Afektivitas merupakan pembeda manusia dengan makhluk hidup yang lain, membuat manusia "berada" di dunia, berpartisipasi dengan orang lain.

Aktivitas mendorong orang untuk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif. Seluruh kehidupan afektif berputar pada 2 kutub yang bertentangan satu sama lain, mengarah pada obyek karena menyukainya atau berpaling darinya karena menganggapnya buruk.

Bagimana sikap subyek dapat ditentukan secara afektif oleh obyeknya?
Dibedakan "perasaan" dan "emosi", kehidupan afektif memperlihatkan macam-macam cara yang berbeda-beda menurut bagaimana subyek menguasai obyek.

Meninjau ciri khas kebenaran afektivitas yang disebut "suasana hati".
Afektivitas disamakan dengan kesanggupan merasa, tetapi harusnya menyangkut yang spiritual.

Perbuatan afektif seluruh perbuatan efektif yang dilakukan subyek hingga subyek ditarik oleh obyek. Perbuatan afektif itu pasif, sedangkan pada "perbuatan mengenal" subyek membuka diri pada obyek.

Kondisi afektivitas perlu ada suatu ikatan kesamaan antara subyek dan obyek perbuatan afektifnya.

Cinta pada diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh.


Jiwa dan Kebebasan

Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secaratotal di dunia
Jiwa berhubungan dengan kehendak bebas dalam menentukan perbuatan

Pandangan Determinisme aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia.
Seluruh kegiatan manusia di dunia berjalan menurut keharusan yang bersifatdeterministik.

Kelemahan determinisme yaitu (1) Menyangkal sifat multidimensional dan paradoksal manusia; (2) Menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tindakannya; dan (3) menafikan adanya tanggung jawab.

Kebebasan adalah penyempurnaan diri, kesanggupan memilih dan memutuskan, serta kemampuan mengungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan.

Kebebasan Horizontal berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan, semata pertimbangan intelektual
Kebebasan Vertikal pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai.
Kebebasan Eksistensial kebebasan positif, lambang martabat manusia.
Kebebasan Sosial terkait dengan orang lain.
Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis dan normatif.

Empat alasan adanya pembatasan kebebasan sosial, yaitu (1) Menyertakan pengertian, (2) Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial, (3) Menjamin pelaksaan keadilan bagi masyarakat, dan (4) Terkait dengan hakikat manusia sebagai mahkluk sosial.

Pengetahuan & Intelegensi

Kompleksitas kemampuan manusia adalah suatu kegiatan yang mempengaruhi subyek dalam dirinya.
Sifat kompleksitas kemampuan manusia yaitu perseptif,reflektif,diskurtif, induitif, dan sinergis.
Andaikan pengetahuan dari segi subyek (supaya makhluk hidup dapat memperoleh kesempurnaan yang dinamakan pengetahuan.

Tiga karakter keterbukaan, pengetahuan menyambut dan interioritas
Akar dari semua karakter adalah dimensi supramaterial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar