Perkembangan
Sosial-Emosional pada Remaja
Latar Belakang
Perkembangan pada terjadi pada manusia
akibat dari proses kematangan dan pengalaman yang terjadi pada serangkaian
perubahan yang progresif, sistematis, dan berkesinambungan. Maka dari itu, perkembangan
dapat dikatakan bukan hanya bertambahnya atau berubahnya seseorang dari
kehidupan satu kepada kehidupan yang lain. Dapat dikatakan pula perkembangan
merupakan sebuah proses yang tidak dapat terulang ataupun kembali lagi (Baraja,
2005).
Masa remaja merupakan masa paling penting
di kehidupan manusia. Kerena di masa remaja itu menentukan seperti apa sifat
dan perilaku seseorang itu di masa selanjutnya. Untuk itu harus mengenali
perubahan yang paling penting di masa remaja.
Perkembangan Fisik pada Remaja
Masa remaja sering disebut sebagai masa
puber. Masa puber adalah masa pematangan tulang dan organ-organ seks yang
terjadi terutama pada awal masa remaja (King, 2014). Perubahan yang terjadi ada
yang sekunder dan ada yang primer.
Perkembangan sekunder. Perkembangan
sekunder pada laki-laki dan perumpuan hampir serupa. Karena perkembangan
sekunder lebih terlihat dibandingkan dengan perubahan primer. Pada laki-laki,
perkembangan sekunder yang terjadi adalah: (a) tumbuhnya rambut-rambut halus
pada bagian tertentu, misalnya bagian ketiak, kumis, janggut, dan juga rambut
halus dibagian alat kelamin; (b) tumbuhnya jakun, yaitu seperti tonjolan yang
berada di bagian leher; (c) suara menjadi berat; dan (d) dada menjadi lebih
bidang.
Sedangangkan
perkembangan sekunder yang terjadi pada perempuan, yaitu: (a) tumbuhnya
payudara; (b) tumbuhnya rambut-rambut halus di bagian-bagian tertentu, misalnya
ketiak dan di sekitar daerah alat kelamin; (c) tulang panggul melebar, hal ini
terjadi karena untuk mempersiapkan jalan keluar untuk bayi pada saat persalinan
di masa dewasa.
Perkembangan primer. Perkembangan
primer tidak dapat dilihat dari luarnya saja. Perkembangan primer yang terjadi
pada laki-laki adalah mimpi basah. Mimpi basah adalah keluarnya sel sperma yang
diiringi dengan sebuah mimpi. Sedangkan bagi perempuan adalah terjadinya
menstruasi.
Perkembangan tersier.
Menurut Surbakti (2008) “beberapa remaja sering mengalami gerak motorik yang
tidak terkendali, bahkan bebrapa remaja laki-laki seringkali mengalami suara
yang naik-turun dengan sendirinya.”
Perkembangan Sosial-Emosional pada Masa Remaja
Perkembangan emosi. ”Emosi
merupakan suatu kompleksi suasana yang memengaruhi perasaan/pikiran yang yang
ditandai oleh perubahan biologi dan muncul sebelum dan sesudah terjadinya suatu
perilaku” (Sumanto, 2014).
Untuk mencapai
kematangan emosi perlu adanya pelatihan dan pembiasaan untuk menyeimbangkan dan
mengendalikan emosi. Mengendalikan emosi adalah mengarahkan energi emosi ke
dalam saluran ekspresi yang berguna dan dapat diterima secara sosial
(Hurlock,1997; Soemantri, 2005; Santrock, 2007).
Identitas.
Pada tahap ini, remaja dituntut untuk mencari tau identitas mereka. Karena
identitas yang akan menentukan siapa mereka, apa peran mereka dan akan ke mana
mereka pergi di dunia ini. Dengan demikian, menurut Erikson, orang tua harus
mengizinkan remaja untuk menggali identitasnya dan tidak memaksakan identitas
tertentu kepada mereka (King, 2014).
Orang tua dan teman sebaya.
Teman sebaya. Kedua
aspek ini yang menentukan perkembangan seseorang di masa remajanya. Apabila
seseorang mendapatkan teman sebaya yang melakukan hal negatif, maka besar
kemungkinan seseorang tersebut ikut melakukan hal yang negatif itu.
Orang tua. memiliki peran penting bagi perkembangan remaja.
Orang tua dituntut untuk menjadi menajer bagi remaja untuk mencapai potensi
yang penuh. Menurut King (2014), cara bagi orang tua untuk menjadi manajer
yaitu, “Dengan cara mampu menemukan informasi, melakukan kontak, membantu
menyusun pilihan, dan memberikan pengarahan.”
Dampak Negatif yang Dapat Terjadi di Masa Remaja
Kadang kala, remaja
melakukan kesalahan pada saat mencari identitasnya. Sehingga, remaja sering
mendapat stereotip sebagai abnormal dan penentang. Karena pada masa remaja
memiliki sifat yang berbeda dengan orang dewasa, baik dalam hal penampilan
maupun perilakunya. Berikut ini beberapa dampak negatif yang dapat dilakukan
remaja:
Kenakalan remaja. Merupakan
gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh suatu
bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk tingkah laku
yang menyimpang (Kartono, 2014).
Bullying. Menurut
American Psychological Association (2014), “Bullying
adalah bentuk perilaku agresif seseorang yang sengaja dan menyebabkan luka atau
ketidak nyamanan pada orang lain”. Bullying
memiliki beberapa tipe, yaitu: (a) fisik, merupakan bullying
dengan cara memaki atau mengomentari keadaan fisik seseorang; (b) verbal,
merupakan bullying dengan
mengeluarkan kata-kata kasar yang kerap kali menimbulkan sakit hati; (c) cyberbullying, merupakan jenis bullying
yang sering terjadi akhir-akhir ini diakibatkan perkembangan media sosial,
sehingga banyak yang melakukan kekerasan melalui media sosial.
Kesimpulan
Masa remaja merupakan bagian terpenting
dalam perkembangan manusia. Karena pada masa ini menentukan akan menjadi apa
seseorang itu di tahap kehidupan selanjutnya. Peran orang tua dan sahabat juga
diperlukan untuk mengawasi dan membimbing perkembangan remaja tersebut. Karena,
banyak penyimpangan-penyimpangan yang dapat terjadi apabila kurangnya bimbingan
dari orangtua maupun sahabat terdekat. Penyimpangan-penyimpang tersebut
misalnya terjadi kenakalan remaja dan bullying.
Daftar Pustaka
Baraja, A. (2005). Psikologi
perkembangan: Tahap-tahapan & aspek-aspeknya. Jakarta: Studia Press.
Kartono, K. (2004). Patologi
sosial 2: Kenakalan remaja. Depok: Raja Grafindo Persada.
Khoo, A., & Lee, G. (2014). Secrets of successful teens (F. Olivia, Penerj.). Jakarta: Elex
Media Komputerindo (karya asli diterbitkan pada 2011).
King, L. A. (2014). The
sciece of psychology: A appreciative View. University of Missouri,
Columbia: Mc Graw Hill.
Sumanto, A. M. (2014). Psikologi
perkembangan: Fungsi dan teori. Yogyakarta: Buku Seru.
Surbakti, E. B. (2014). Kenakalan orang tua penyebab
kenakalan remaja. Jakarta: Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar