Selasa, 11 November 2014

MARSHA VIVIAN ALIYA_705140082_TUGAS AKHIR BLOK



Perkembangan Sosial-Emosional pada Remaja
Latar Belakang
     Perkembangan pada terjadi pada manusia akibat dari proses kematangan dan pengalaman yang terjadi pada serangkaian perubahan yang progresif, sistematis, dan berkesinambungan. Maka dari itu, perkembangan dapat dikatakan bukan hanya bertambahnya atau berubahnya seseorang dari kehidupan satu kepada kehidupan yang lain. Dapat dikatakan pula perkembangan merupakan sebuah proses yang tidak dapat terulang ataupun kembali lagi (Baraja, 2005).
     Masa remaja merupakan masa paling penting di kehidupan manusia. Kerena di masa remaja itu menentukan seperti apa sifat dan perilaku seseorang itu di masa selanjutnya. Untuk itu harus mengenali perubahan yang paling penting di masa remaja.
Perkembangan Fisik pada Remaja
     Masa remaja sering disebut sebagai masa puber. Masa puber adalah masa pematangan tulang dan organ-organ seks yang terjadi terutama pada awal masa remaja (King, 2014). Perubahan yang terjadi ada yang sekunder dan ada yang primer.
     Perkembangan sekunder. Perkembangan sekunder pada laki-laki dan perumpuan hampir serupa. Karena perkembangan sekunder lebih terlihat dibandingkan dengan perubahan primer. Pada laki-laki, perkembangan sekunder yang terjadi adalah: (a) tumbuhnya rambut-rambut halus pada bagian tertentu, misalnya bagian ketiak, kumis, janggut, dan juga rambut halus dibagian alat kelamin; (b) tumbuhnya jakun, yaitu seperti tonjolan yang berada di bagian leher; (c) suara menjadi berat; dan (d) dada menjadi lebih bidang.
     Sedangangkan perkembangan sekunder yang terjadi pada perempuan, yaitu: (a) tumbuhnya payudara; (b) tumbuhnya rambut-rambut halus di bagian-bagian tertentu, misalnya ketiak dan di sekitar daerah alat kelamin; (c) tulang panggul melebar, hal ini terjadi karena untuk mempersiapkan jalan keluar untuk bayi pada saat persalinan di masa dewasa.
     Perkembangan primer. Perkembangan primer tidak dapat dilihat dari luarnya saja. Perkembangan primer yang terjadi pada laki-laki adalah mimpi basah. Mimpi basah adalah keluarnya sel sperma yang diiringi dengan sebuah mimpi. Sedangkan bagi perempuan adalah terjadinya menstruasi.
     Perkembangan tersier. Menurut Surbakti (2008) “beberapa remaja sering mengalami gerak motorik yang tidak terkendali, bahkan bebrapa remaja laki-laki seringkali mengalami suara yang naik-turun dengan sendirinya.”
Perkembangan Sosial-Emosional pada Masa Remaja
     Perkembangan emosi. ”Emosi merupakan suatu kompleksi suasana yang memengaruhi perasaan/pikiran yang yang ditandai oleh perubahan biologi dan muncul sebelum dan sesudah terjadinya suatu perilaku” (Sumanto, 2014).
     Untuk mencapai kematangan emosi perlu adanya pelatihan dan pembiasaan untuk menyeimbangkan dan mengendalikan emosi. Mengendalikan emosi adalah mengarahkan energi emosi ke dalam saluran ekspresi yang berguna dan dapat diterima secara sosial (Hurlock,1997; Soemantri, 2005; Santrock, 2007).
     Identitas. Pada tahap ini, remaja dituntut untuk mencari tau identitas mereka. Karena identitas yang akan menentukan siapa mereka, apa peran mereka dan akan ke mana mereka pergi di dunia ini. Dengan demikian, menurut Erikson, orang tua harus mengizinkan remaja untuk menggali identitasnya dan tidak memaksakan identitas tertentu kepada mereka (King, 2014).
     Orang tua dan teman sebaya.
     Teman sebaya. Kedua aspek ini yang menentukan perkembangan seseorang di masa remajanya. Apabila seseorang mendapatkan teman sebaya yang melakukan hal negatif, maka besar kemungkinan seseorang tersebut ikut melakukan hal yang negatif itu.
     Orang tua. memiliki peran penting bagi perkembangan remaja. Orang tua dituntut untuk menjadi menajer bagi remaja untuk mencapai potensi yang penuh. Menurut King (2014), cara bagi orang tua untuk menjadi manajer yaitu, “Dengan cara mampu menemukan informasi, melakukan kontak, membantu menyusun pilihan, dan memberikan pengarahan.”
Dampak Negatif yang Dapat Terjadi di Masa Remaja
     Kadang kala, remaja melakukan kesalahan pada saat mencari identitasnya. Sehingga, remaja sering mendapat stereotip sebagai abnormal dan penentang. Karena pada masa remaja memiliki sifat yang berbeda dengan orang dewasa, baik dalam hal penampilan maupun perilakunya. Berikut ini beberapa dampak negatif yang dapat dilakukan remaja:
     Kenakalan remaja. Merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang (Kartono, 2014).
     Bullying. Menurut American Psychological Association (2014), “Bullying adalah bentuk perilaku agresif seseorang yang sengaja dan menyebabkan luka atau ketidak nyamanan pada orang lain”. Bullying memiliki beberapa tipe, yaitu: (a) fisik,  merupakan bullying dengan cara memaki atau mengomentari keadaan fisik seseorang; (b) verbal, merupakan bullying dengan mengeluarkan kata-kata kasar yang kerap kali menimbulkan sakit hati; (c) cyberbullying, merupakan jenis bullying yang sering terjadi akhir-akhir ini diakibatkan perkembangan media sosial, sehingga banyak yang melakukan kekerasan melalui media sosial.
Kesimpulan
     Masa remaja merupakan bagian terpenting dalam perkembangan manusia. Karena pada masa ini menentukan akan menjadi apa seseorang itu di tahap kehidupan selanjutnya. Peran orang tua dan sahabat juga diperlukan untuk mengawasi dan membimbing perkembangan remaja tersebut. Karena, banyak penyimpangan-penyimpangan yang dapat terjadi apabila kurangnya bimbingan dari orangtua maupun sahabat terdekat. Penyimpangan-penyimpang tersebut misalnya terjadi kenakalan remaja dan bullying.



Daftar Pustaka
Baraja, A. (2005). Psikologi perkembangan: Tahap-tahapan & aspek-aspeknya. Jakarta: Studia Press.
Kartono, K. (2004). Patologi sosial 2: Kenakalan remaja. Depok: Raja Grafindo Persada.
Khoo, A., & Lee, G. (2014). Secrets of successful teens (F. Olivia, Penerj.). Jakarta: Elex Media Komputerindo (karya asli diterbitkan pada 2011).
King, L. A. (2014). The sciece of psychology: A appreciative View. University of Missouri, Columbia: Mc Graw Hill.
Sumanto, A. M. (2014). Psikologi perkembangan: Fungsi dan teori. Yogyakarta: Buku Seru.
Surbakti, E. B. (2014). Kenakalan orang tua penyebab kenakalan remaja. Jakarta: Gramedia.

Kamis, 06 November 2014

LATIHAN 16 (MARSHA VIVIAN ALIYA_705140082_KELAS B



Kegiatan Spiritual pada Agama Islam

Tentang Kegiatan Spiritual
            Kegiatan spiritual adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk berhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri manusia itu. Hal yang dianggap lebih besar dari manusia itu adalah Tuhan. Karena Tuhan merupakan zat yang paling besar.
            Menurut Elkins et al. (1988) yang mengartikan spiritual sebagai suatu cara menjadi dan mengalami sesuatu yang datang melalui kesadaran akan dimensi transenden dan memiliki karakteristik beberapa nilai yang dapat diidentifikasi terhadap diri sendiri, kehidupan, dan apapun yang dipertimbangkan seseorang sebagai Yang Kuasa (dikutip dalam USU Institutional Repository, 2009).
           
Jenis Kegiatan Spiritual
     Mengikuti organisasi keagamaan. Banyak hal yang dapat diartikan sebagai kegiatan spiritual, salah satunya adalah dengan mengikuti kegiatan organisasi keagamaan yang ada di lingkungan sekitar. Bagi umat beragama Islam ada berbagai macam organisasi keagamaan. Misalnya, bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Siswa Menengah Atas (SMA) biasa dikenal dengan nama Rohis (Rohani Islam).
     Bagi kalangan mahasiswa terdapat berbagai macam sebutan, tergantung dari universitas masing-masing. Contohnya seperti di Universitas Tarumanagara, memiliki organisasi keagamaan bagi agama Islam yang bernama FUT (Forum Ukuwah Tarumanagara). Pada umumnya, kegiatan yang dilakukan pada organisasi-organisasi keagamaan seperti FUT antara lain (a) saling sharing tentang hal-hal ibadah atau pengetahuan tentang agama; (b) solat berjamaah, (c) mengadakan kegiatan keputrian, yaitu kegiatan yang dilakukan khusus perempuan disaat yang laki-laki menjalankan ibadah solat jumat; dan (d) hanya sebatas menjadi ajang kumpul-kumpul.
     Mengadakan kegiatan kegamaan. Contoh dari kegiatan keagamaan itu sendiri misalnya, mengadakan kegiatan pada hari-hari besar. Hari-hari besar itu misalnya tahun baru Islam, Isra Miraj, dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut bisa bersifat hiburan, yaitu dengan mengadakan perlombaan yang berhubungan dengan agama atau sebagai ajang untuk beramal seperti memberi sumbangan kepada pihak yang membutuhkan.
     Menjalankan ibadah wajib.
      Solat. Solat merupakan ibadah yang harus dilakukan oleh umat yang beragama Islam. Solat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Banyak yang mengartikan bahwa solat merupakan tiang agama. Karena solat merupakan ibadah yang paling dasar dan sederhan. Ada dua macam solat, yaitu
     Solat wajib. Solat wajib atau biasa dikenal dengan nama solat fardhu. Solat wajib memiliki arti yaitu solat yang harus dilakukan. Apabila ditinggalkan akan mendapat dosa dan apabila di jalankan akan mendapat pahala. Dalam sehari, umat muslim harus menjalankan solat 5 waktu, yaitu subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya.
     Solat sunah. Solat sunah adalah solat yang apabila dilakukan mendapat pahala, tetapi apabila tidak dilakukan tidak mendapat pahala atau tidak mendapat dosa.
      Puasa. Puasa adalah sebuah ibadah dimana orang yang menjalankannya harus menahan lapar dan haus dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Namun, puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga harus menahan segala emosi seperti marah atau membicarakan orang lain. Sama seperti solat, puasa juga memiliki 2 jenis, yaitu:
      Puasa wajib. Puasa wajib adalah puasa yang harus dilaksanakan. Puasa wajib yang harus dilakukan adalah puasa di bulan Ramadhan, yaitu puasa yang dilakukan untuk menyambut hari raya Idul fitri.
      Puasa sunah. Puasa sunah yaitu puasa yang apabila dilakukan mendapat pahala. Contoh puasa sunah yaitu puasa senin dan kamis yang paling sering dilakukan. Tetapi tidak hanya itu, masih banyak puasa0puasa sunah yang lain. Seperti puasa syawal, puasa Daud, puasa enam hari di bulan Syawal, dan masih banyak lagi puasa sunah yang lainnya.
Dampak Kegiatan Spiritual
     Bagi kejiwaan. bagi seseorang yang sering mengikuti kegiatan agama, pasti merasa lebih dekat dengan Allah, dan akan merasa lebih tenang di jiwanya karena percaya bahwa Allah sudah merencanakan semua yang terbaik, sehingga tidak memikirkan hal-hal yang bersifat negatif.
     Bagi kehidupan sehari-hari. Seseorang yang sering melakukan kegiatan spiritual pasti akan lebih taat dan lebih mengenal agamanya. Islam mengajarkan manusia untuk berjalan di jalan yang lurus. Kalimat ini berasal dari  surah yang ada di Alquran. Makna dari jalan lurus adalah , tidak berbelok langsung ke tujuan, dan terus terang. Jadi dampaknya bagi kehidupan sehari-hari adalah apabila sudah berpegang teguh pada ajaran agama, maka akan ditunjukan jalan yang lurus (Smith, 2008).
Kesimpulan
     Kesimpulan dari makalah ini adalah, bahwa dalam agama Islam terdapat banyak jenis kegitan spiritual, seperti solat dan berpuasa. Selain melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifat wajib seorang diri, dapat juga dilakukan secara bersama0sama seperti dengan mengikuti organisasi-organisasi yang bersifat Islami.
     Melakukan kegiatan spiritual juga memiliki dampak yang positif, baik dalam aktifitas sehari-hari atau pun bagi kejiwaan. Bagi aktifitas sehari-hari dampaknya adalah dapat membuat berpasrah diri kepada Allah dalam menentukan sebuah pilihan atau mengerjakan apapun. Sedangkan bagi kejiwaan, akan merasakan ketenangan di dalam hati dan jiwanya, dan selalu berfikir positif.














Reference List:
Saputra, H. (2012). Pengertian shalat. Diunduh dari http://pengertian-shalat.blogspot.com/
Smith, H. (2008). Agama-agama manusia (S. Bahar, Penerj). Jakarta: Yayasan Obor Indoonesia.

Selasa, 07 Oktober 2014

PERTEMUAN KESEPULUH

Pokok-pokok ajaran Kierkegaard

Ia melakukan kritik terhadap Hegel: Karena menurut Kierkegaard ada satu hal yang dilupakan Hegel, yaitu eksistensi menusia individual dan konkret.
Manusia tdk dpt dibicarakan ‘pd umumnya’ atau ‘menurut hakekatnya’, karena manusia pada umumnya tidak ada.
• Yang ada itu adalah manusia konkret yg semua penting, berbeda dan berdiri di hadapan Tuhan. Manusia itu eksistensi.
•Eksistensi berarti bagi Kierkegaard: merealisir diri, mengikat diri dengan bebas, dan mempraktekkan keyakinannya dan mengisi kebebasannya.
• Hanya manusia bereksistensi, karena dunia, binatang dan sesuatu lainnya hanya ‘ada’. Juga Tuhan ‘ada’. Tapi manusia harus bereksistensi, yakni menjadi (dlm waktu) seperti ia (akan) ada (secara abadi).

PERTEMUAN KEDELAPAN

Manusia & Afektivitas, Kebebasan, dan Intelegensi



Manusia dan afektivitasnya

Afektivitas merupakan pembeda manusia dengan makhluk hidup yang lain, membuat manusia "berada" di dunia, berpartisipasi dengan orang lain.

Aktivitas mendorong orang untuk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif. Seluruh kehidupan afektif berputar pada 2 kutub yang bertentangan satu sama lain, mengarah pada obyek karena menyukainya atau berpaling darinya karena menganggapnya buruk.

Bagimana sikap subyek dapat ditentukan secara afektif oleh obyeknya?
Dibedakan "perasaan" dan "emosi", kehidupan afektif memperlihatkan macam-macam cara yang berbeda-beda menurut bagaimana subyek menguasai obyek.

pertemuan ketujuh

BADAN DAN JIWA

Badan dan jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk pribadi manusia (membentuk keutuhan pribadi manusia).

Aliran-aliran Teori tentang Badan dan Jiwa ada 2 yaitu, monisme dan dualisme.

Monoisme 

Minggu, 05 Oktober 2014

Pertemuan Keenam



ETIKA DAN MORAL

Haii.. terimakasih buat temen-temen yang udah setia baca blog ini. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang etika dan moral.
Pengertian Etika

Etika adalah berasal dari kata ethos, berarti kebiasaan.

  • Etika merupakan sistem nilai yang diwariskan secara turun temurun agar manusia menjadi semakin baik.

Dalam moralias, etika merupakan cabang filsafat yang membahas tindakan moral/ menentukan perilaku.

Nilai adalah sesuatu yang berguna bagi seseorang/ berusaha mencapai makna.

Norma merupakan sekumpulan aturan, kaidah, untuk menjadi tolak ukur seseorang mempertanggung jawabkan sikapnya.
Hukum kemudian sebagai sarana untuk mewujudkan etika.

Etika menurut Bertens

1.      Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Disebut juga sebagai “sistem nilai” dalam hidup manusia perseorangan atau hidup bermasyarakat.
2.    Kumpulan asas atau nilai moral yang juga disebut sebagai kode etik.
3.    Ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Artinya sama dengan filsafat moral.

Pembedaan Etika:

Etika Perangai: Adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula. berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penilaian perilaku.

Etika Moral: Berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia. Apabila dilanggar timbul kejahatan, yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang disebut moral.

Persoalan-persoalan yang muncul dalam etika

Jadi, Etika adalah...

Etika sebagai ilmu

“Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.”

Etika sebagai kode etik

“Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.”

Etika sebagai sistem nilai

“Nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.”

Objek Etika

Objek material adalah suatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran, diselidiki, dan dipelajari. Objek material bisa bersifat konkret atau abstrak. (perbuatan sadar dan bebas yang dilakukan)

Objek formal adalah cara memandang atau meninjau yang dilakukan seorang peneliti/ ilmuwan terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. (memberikan penilaian)


Macam Etika :
1. Etika Deskriptif: berusaha untuk meneropong dan mengkritisasi apa yang terjadi agar berlaku etis
2. Etika Normatif: sesuai dengan kaidah/ norma yang berlaku
3. Etika Fenomenologis: mempelajari secara kritis dan metodis gejala-gejala moral seperti suara hati kesadaran moral, kebebasan, tanggung jawab, norma-norma, dsb.
4. Etika Umum: mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang beraku bagi segenap tindakan manusia.
5. Etika Khusus: membahas hubungan prinsip moral dasar  dengan kewajiban manusia dalam pelbagai lingkup kehidupannya; sifatnya “menerapkan”, etika khusus ini bisa juga dikatakan sebagai “etika terapan”.
-- dibagi lagi menjadi dua bagian :

Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.

Tujuan adanya etika

a.      Untuk menyamakan persepsi
b.     Refleksi darj pemikiran kritis
c.      Untuk menjadi contoh bagi generasi selanjutnya
d.     Untuk membuat orang dapat mempertanggungjawabkan perilakunya secara kritis dan rasional

Profesi

§  Pekerjaan yg mengandalkan ketrampilan dan keahlian khusus
§  Pekerjaan yg dilakukan sebagai sumber utama nafkah hidup dg keterlibatan pribadi yg mendalam dalam menekuninya.
§  Pekerjaan yg menuntut pengembangan untuk terus menerus memperbaharui pengetahuan dan ketrampilan sesuai perkembangn teknologi.

Ciri-ciri etika profesi
Punya pengetahuan khusus
Kaidah dan standart moral
Mengabdi pada kepentingan masyarakat
Mempunyai izin praktek
Ikut aktif dalam perkumpulan profesi terkait

Prinsip-prinsip etika profesi

1. Tanggung jawab
... terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya. Ada dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.

2. Keadilan.
Memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.

3. Otonomi.
Setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.

Kode Etik
•Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
(Penting) 8 Tujuan Kode Etik

1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para  anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.


Aliran-aliran
Etika mengkritisi aliran-aliran dibawah ini:
1. Eudomonisme: memanusiakan manusia. Manusia berada diatas aturan, membela hak/ kehidupan manusia.
2. Hedonisme: memanjakan penampilan fisik/ tubuh. Mementingkan kenikmatan dan kepuasan belaka.
3. Egoisme: selalu mementingkan diri sendiri
4. Utilitarisme: mengedepankan kegunaan/ apa yang terlihat berarti dalam hidup. Mengesampingkan hal yang mempunyai makna tetapi secara implisit.
5. Deontologis: hal mengenai kewajiban moral


Persoalan-persoalan dalam etika
a. Apa yg dimaksud “baik” atau “buruk” secara moral.
b. Apa syarat2 sesuatu perbuatan dikatakan baik secara moral?
c. Bagaimana hubungan antara kebebasan kehendak dengan perbuatan susila.
d. Apa yg dimaksud kesadaran moral?
e. Bagaimana peranan hati nurani dalam setiap perbuatan manusia?
f. Bagaimana pertimbangan moral berbeda dari dalam bergantung pada suatu pertimbangan yang bukan moral.


Etika dalam praktek
1. Pro life vs pro choice
Pro life adalah yang mementingkan hati nurani/ perasaan.
Pro choice adalah yang mementingkan pilihan, mau mengambil resiko
2. Etika individu- hal individu dengan dirinya
3. Etika sosial- hubungan individu dengan induvidu lain
4. Bioetika

Perbedaan

Moralitas- mengajarkan secara langsung "inilah cara anda melangkah"

Etika membantu manusia bertindak otonom agar memiliki keputusan yang berasal dari diri sendiri

Etiket adalah hal yang bersifat lahiriah, apa yang terlihat, tata cara bagaimana berperilaku, dan relatif sesuai tempat dan waktu tertentu

Moral adalah tingkah laku yang biasa dan pantas untuk dilakukan, menyangkut hal di dalam diri.

Etiket vs Etika
Etiket bersifat relatif; etika jauh lebih bersifat absolut.

Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja; etika menyangkut manusia dari segi dalam.


Moral
Merupakan norma yang kemudian dirumuskan dalam bentuk perintah dan larangan untuk menata sikap batin dan perilaku lahiriah.

= Moral filosofis- mendasarkan penalaran, akal budi
= Moral teologis- merupakan dogma-dogma yang dijabarkan